Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau untuk menghentikan konsumsi klorokuin bagipengidapcorona. Menurut jurnal penelitian yang dipublikasikan oleh The Lancet, klorokuin memberikan efek samping signifikan pada orang yang terinfeksi corona.
Klorokuin Dapat Sebabkan Gangguan Irama Jantung
Klorokuin sejauh ini aman untuk mengobati beberapa kondisi mulai dari malaria, lupus, dan radang sendi. Kekhawatiran mengenai konsumsi klorokuin untuk pengidap corona terjadi karena sejauh ini belum ada uji klinis yang merekomendasikannya untuk digunakan terhadap COVID-19.
WHO menghentikan sementara beberapa penelitian terkait klorokuin karena kekhawatiran risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh penelitian. Disinyalir konsumsi obat ini dapat mengakibatkan masalah jantung.
US Food & Drug Administration juga menegaskan hal ini bahwasanya klorokuin dapat menyebabkan masalah irama jantung yang serius pada pasien dengan COVID-19. Itulah sebabnya konsumsi obat ini dianggap belum terbukti aman dan efektif untuk mengobati atau mencegah COVID-19.
Klorokuin dapat menyebabkan irama jantung yang tidak normal seperti perpanjangan interval QT dan detak jantung yang sangat cepat yang disebut takikardia ventrikel. Risiko-risiko ini dapat meningkat ketika obat-obatan ini dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang diketahui memperpanjang interval QT.
Orang yang juga memiliki masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung dan ginjal cenderung berisiko tinggi mengalami masalah jantung ketika mengonsumsi klorokuin. Untuk orang yang sudah mengonsumsi klorokuin karena kondisi malaria ataupun penyakit autoimun, tidak perlu US Food & Drug Administration mengimbau untuk tidak khawatir.
Commentaires